Rabu, 24 September 2008

Isi

1 Pendahuluan 1

2 Apkah sistem selular itu? 2

3 Cara kerja sistem selular 2

Ponsel 2

Lokasi stasiun induk 3

4 Pengarahan antena 4

5 Kepedulian kesehatan 4

6 Penelitian dan pedoman tentang keselamatan 5

Mentaati kesesuaian standar 6

7 Pertimbangan desain lokasi 7

8 Aplikasi perencanaan lokasi 8

9 Konsultasi masyarakat 8

10 Sejumlah sumber informasi lebih lanjut 9

11 Glosari 9

1 Pendahuluan

Layanan komunikasi bergerak telah tumbuh pesat selama beberapa tahun terakhir
dan pertumbuhan ini diperkirakan terus berlanjut hingga ke masa mendatang dengan
diperkenalkannya teknologi bergerak Generasi ke-3 (3G).

Seiring dengan pertumbuhan ini,
penambahan jumlah lokasi stasiun induk pun
tidak terhindarkan lagi, sekaligus muncul
kekhawatiran publik mengenai kemungkinan
dampak sistem komunikasi ini.

Itulah sebabnya, dokumen ini menanggapi
kekhawatiran tersebut dengan menyediakan
latar belakang informasi mengenai operasi
sistem komunikasi bergerak serta sejumlah
jawaban terhadap pertanyaan yang paling
sering diajukan sehubungan dengan masalah
kesehatan dan keselamatan.


PAGE 1



2 Apakah sistem selular itu?

Jaringan komunikasi bergerak dibagi ke dalam sejumlah area
geografis yang disebut sel, masing-masing dilayani oleh
stasiun induk (Gambar 1). Ponsel adalah hubungan pengguna
ke jaringan. Sistem diprogramkan untuk menjamin, bahwa ponsel
tetap terhubung dengan jaringan sewaktu pengguna berpindah dari
satu sel ke sel lainnya.

Untuk bisa saling berkomunikasi, ponsel dan stasiun induk bertukar sinyal radio. Tingkat sinyal
ini secara cermat dioptimalkan agar jaringan dapat berkinerja dengan memuaskan. Tingkat
sinyal ini pun secara ketat diatur demi mencegah gangguan pada sistem radio lain yang
digunakan, misalnya, layanan darurat, taksi maupun siaran radio dan televisi.

3 Cara kerja sistem selular

Ponsel

Apabila ponsel dihidupkan, ponsel menanggapi sinyal kontrol tertentu dari stasiun induk
terdekat. Apabila ponsel telah menemukan stasiun induk terdekat dalam jaringannya, ponsel
akan melangsungkan sambungan. Selanjutnya, telepon akan tetap dalam keadaan siaga,
hanya sesekali memperbarui hubungannya dengan jaringan sampai penggunanya melakukan
panggilan atau menerima panggilan.

Ponsel menggunakan kontrol daya otomatis untuk mengurangi daya yang ditransmisikan hingga
seminimal mungkin, sekaligus mempertahankan kualitas panggilan yang baik. Contohnya,
sewaktu menggunakan ponsel, keluaran daya rata-rata bisa bervariasi antara tingkat minimum
sekitar 0,001 watt hingga tingkat maksimum yang kurang dari 1 watt. Fitur ini didesain untuk
memperpanjang masa pakai baterai dan waktu bicara yang memungkinkan.


Gambar 1: Model jaringan secara teori




Gambar 2: Contoh area liputan stasiun induk




Gambar 3: Kekuatan sinyal dipengaruhi sejumlah faktor, tetapi jarak kedekatan ke stasiun induk adalah salah satu faktor terpenting.

PAGE 2



Aspek lain dari jaringan bergerak, yaitu, sewaktu pengguna berpindah tempat sambil berbicara,
jaringan harus dapat meneruskan sel dari satu stasiun induk ke stasiun induk lainnya. Proses ini
disebut ‘handover’ [serah-terima] – karena, memang sesungguhnyalah jaringan menyerahkan
panggilan dari satu stasiun induk ke stasiun induk lainnya, dan ini dilakukan secara mulus
sehingga si pemanggil tidak menyadari ada perubahan yang terjadi.

Lokasi stasiun induk

Tingkat daya yang ditransmisikan dari stasiun induk sangat beragam, tergantung pada area
yang diminta atau ‘cell’ [sel] yang diliput stasiun.

Daya yang umum ditransmisikan dari stasiun induk luar ruang dapat berkisar dari beberapa
watt hingga sekitar 100 watt; sedangkan daya keluaran stasiun induk dalam ruang bahkan lebih
rendah. Sebagai perbandingan, 100 watt sama dengan bohlam lampu yang digunakan di rumah
kita.

Stasiun induk terdiri atas beberapa komponen yang berbeda – termasuk ruang tampung
peralatan, menara atau tiang sangga yang cukup tinggi untuk menyediakan liputan yang lebih
baik, dan transceiver [trimancar] serta antena yang ditempatkan di atas menara atau tiang
sangga - atau pada sejumlah kasus, dipasang di puncak gedung yang cukup tinggi. Lebar
antena umumnya sekitar 15-30 cm dan panjangnnya hingga beberapa meter, tergantung pada
frekuensi operasi.

Antena ini memancarkan energi elektromagnet Frekuensi Radio (RF) - (juga disebut gelombang
radio), biasanya berupa sorotan yang sangat sempit dengan arah vertikal (tinggi), tetapi cukup
terbentang dengan arah horisontal (lebar). Karena inilah, energi RF pada tingkat bumi berada
pas di bawah antena yang sangat rendah.

Untuk membantu menjamin pemaparan publik tetap berada dalam batas yang sudah ditetapkan,
biasanya antena ditinggikan dan bilamana perlu merintangi, atau dengan cara lain untuk
membatasi agar akses digunakan bersama dengan tanda sinyal yang layak demi menjamin,
bahwa hanya petugas berwenanglah yang dapat mengakses area yang berada langsung
di sekitar stasiun induk. Konsekuensi dari batas ukuran ini ialah, bahwa area di sekitar
stasiun induk yang dapat diakses publik, tingkat RF biasanya jauh di bawah batas keamanan
internasional.

PAGE 3



4 Pengarahan antena

Hal ini khususnya relevan, karena terdapat penafsiran umum yang keliru, yaitu bahwa, emisi
yang langsung di bawah antena lebih kuat, sehingga menimbulkan kecemasan mengenai
penempatannya di sekolah atau pada gedung di daerah pemukiman.

Apa pun peralatannya, intensitas gelombang radio berkurang secara cepat karena gelombang
itu bergerak menjauhi antena. Dalam ruang bebas, intensitas menurun hingga seperempatnya,
apabila jaraknya dua kali lipat. Pada kenyataannya, intensitas berkurang jauh lebih cepat dari
itu akibat hilangnya kekuatan sinyal (juga dikenal sebagai ‘pelemahan’), karena harus melintasi
sejumlah rintangan seperti pepohonan dan sejumlah gedung.

Ada orang yang menanyakan, mengapa peralatan stasiun induk tidak selalu ditempatkan
di daerah industri atau di tempat terpencil. Ada beberapa alasan: Pertama, jika peralatan
ditempatkan terlalu jauh dari para pengguna, tidak saja hal ini menghasilkan kualitas
komunikasi yang buruk, tetapi juga menyebabkan telepon meningkatkan daya keluarannya
untuk menjaga kelangsungan hubungan, sehingga mengurangi masa pakai baterai dan waktu
bicara. Kedua, ada pembatasan praktis pada area geografis di mana stasiun induk dapat
melayani secara efektif, khususnya apabila jumlah penggunanya sangat banyak. Dalam hal ini,
stasiun induk harus berdekatan agar dapat menyediakan peningkatan kapasitas alih-alih liputan
, dan karena lokasi mereka yang saling berdekatan, setiap stasiun induk harus beroperasi pada
tingkat daya yang sangat rendah demi menghindari gangguan dengan pihak lain yang berada di
dekatnya. Oleh sebab itu, jaringan yang dirancang secara tepat, akan mengoptimalkan liputan
dan kapasitas, dan karenanya hanya beroperasi pada tingkat daya terendah seperlunya guna
menyediakan komunikasi yang baik.

5 Masalah kesehatan

Medan RF tidak mengionisasi dan tidak menggangu struktur molekul bahan biologis.
‘International Commission on Non-Ionizing Radiation Protection’ (ICNIRP) independen yang
diakui secara global, telah menyusun pedoman yang memberikan informasi tentang tingkat
paparan RF yang dianggap aman bagi semua orang.

Semua efek kesehatan yang terjadi dari pemaparan RF pada frekuensi yang digunakan
untuk komunikasi bergerak berkaitan dengan pemanasan. Efek yang disebut-sebut sebagai
‘non-termal’, telah dan terus dievaluasi. Hingga sekarang, pandangan para pakar kesehatan
yaitu, bahwa makalah mengenai efek non-termal tidak konsisten dan keterkaitannya dengan
kesehatan manusia masih sangat diragukan, sehingga informasi ini tidak dapat digunakan
sebagai dasar untuk menetapkan batas pemaparan manusia terhadap medan RF.

PAGE 4



Tingkat kedalaman gelombang radio yang menembus jaringan tubuh yang terpaparkan,
tergantung pada frekuensi yang digunakan. Apabila energi gelombang radio terserap ke dalam
tubuh kita, efek panas dapat terjadi, tergantung pada intensitas pemaparan. Dalam garis
panduan, suhu panas yang akan terjadi dari pemaparan ke gelombang radio adalah amat
sangat rendah, dan proses pengaturan panas normal tubuh secara efektif meredakan suhu
panas yang mungkin ditimbulkan.

Hingga sekarang, tidak ada penelitian yang mengkonfirmasi dan telah menunjukkan efek buruk
kesehatan pada tingkat pemaparan di bawah tingkat pedoman ICNIRP.

6 Penelitian dan pedoman tentang keselamatan

Efek biologis dari medan elektromagnet frekuensi radio telah diteliti lebih dari 50 tahun dan
dalam sepuluh tahun terakhir saja, telah menghabiskan biaya di atas .200 juta untuk riset.

Pedoman ICNIRP telah diterima secara luas di seluruh dunia dan dijadikan sebagai standar
keselamatan nasional. Pedoman ini berlaku untuk ponsel maupun lokasi stasiun induk dan
menggabungkan marjin keselamatan yang luas untuk melindungi terhadap semua kelangsungan
efek paparan RF bagi kesehatan. Tidak diketahui adanya efek buruk kesehatan pada
pemaparan di bawah tingkat pedoman ini.

Terdapat lebih dari 1300 publikasi kajian-rekan sejawat dalam database riset yang berkaitan
dengan efek biologis medan RF. Di dalam makalah yang berjumlah 1300 ini, terdapat lebih dari
350 penelitian independen, pengkajian ulang oleh rekan sejawat yang dilakukan terhadap
frekuensi yang digunakan oleh komunikasi bergerak. Lebih dari setengahnya, telah mencari
kaitan antara penyakit kanker dan gelombang radio.

Informasi mengenai berbagai penelitian yang dilakukan dalam bidang ini, tersedia di situs web
World Health Organization (WHO): http://www.who.int/peh-emf/research/database/en/

Pada tahun 2004, WHO mengatakan:

“Dalam bidang efek biologis dan aplikasi kedokteran tentang radiasi non-ionisasi, telah
diterbitkan kurang-lebih sebanyak 25.000 artikel selama 30 tahun terakhir. Meskipun sejumlah
orang berpendapat, bahwa perlu dilakukan riset yang lebih banyak lagi, pengetahuan
ilmiah dalam bidang ini, sekarang lebih ekstensif daripada sebagian besar bidang kimia.
Berdasarkan pengkajian ulang makalah ilmiah yang mendalam baru-baru ini, WHO
menyimpulkan, bahwa bukti yang ada sekarang tidak menegaskan adanya konsekuensi apa
pun bagi kesehatan dari pemaparan ke medan elektromagnet tingkat rendah.”

PAGE 5



Pedoman pemaparan telah dikembangkan oleh ICNIRP dan dilandaskan pada analisis makalah
ilmiah yang saksama (dengan mempertimbangkan efek termal maupun non-termal) dan
membekali perlindungan yang luas pada keselamatan dari semua bahaya paparan RF.

Pandangan industri mengenai efek kesehatan akibat pemaparan RF dari ponsel dan stasiun
induk didasarkan pada kesimpulan dari banyak panel kajian para pakar yang diadakan oleh
badan resmi nasional dan internasional. Berbagai panel ini telah mengkaji ulang makalah ilmiah
selama 10 tahun terakhir dan telah secara konsisten menyimpulkan, bahwa tidak ada bukti pasti
atau yang meyakinkan, bahwa pemparan RF dari ponsel atau stasiun induk yang beroperasi
dalam batas paparan ICNIRP menyebabkan efek buruk apa pun pada kesehatan manusia.

Mentaati kesesuaian standar

Walaupun ponsel masa kini, secara rata-rata, mengemisikan beberapa ratus mili-watt
maksimum, namun alat ini digenggam dekat dengan tubuh dan karena itu, memaparkan
penggunanya ke paparan EMF tingkat lokal yang secara relatif lebih tinggi daripada tingkat
paparan di stasiun induk.

Konsep Specific Absorption Rate (SAR) diperkenalkan untuk menghitung jumlah energi yang
terserap tubuh dan untuk mentaati kepatuhan standar keselamatan nasional dan internasional.

SAR ponsel ditentukan dengan mengoperasikan perangkat secara
dekat dengan model kepala atau tubuh. Model yang dijadikan
contoh ini diisi dengan cairan yang menunjukkan sifat listrik
jaringan tubuh. SAR dimasukkan dan dioperasikan dari dalam
model dan dilakukan 3 pengukuran dimensional untuk menentukan
SAR tertinggi dan memverifikasi, bahwa taraf penyerapannya di
bawah batas.

Pada kaitannya dengan lokasi stasiun induk, model propagasi RF
paling sederhana ialah model ‘ruang bebas’, di mana intensitas
berkurang hingga seperempat apabila jarak dilipat-gandakan.
Seperti disebutkan sebelumnya, pada kenyataannya, RF menurun
jauh lebih cepat akibat hilangnya kekuatan sinyal karena
terserap pepohonan, gedung dan bumi itu sendiri.


Untuk mengukur tingkat RF agar mematuhi standar, lakukanlah
transmisi daya tertinggi dan fokus antena yang maksimum,
kemudian menggunakan keduanya untuk menghitung tingkat
energi RF pada jarak tertentu dari antena. Pada umumnya,
karena ketinggian tiang antena, fokus antena dan faktor lainnya,


PAGE 6



emisi RF dari lokasi stasiun induk lebih rendah daripada pedoman yang ditetapkan ICNIRP. Di
berbagai tempat yang dapat diakses publik, pengukuran dan kalkulasi menyimpulkan, bahwa
tingkat pemaparan jauh di bawah pedoman internasional, biasanya pada faktor 500 atau lebih.

7 Pertimbangan desain lokasi

Selama sepuluh tahun terakhir, desain peralatan komunikasi bergerak telah berkembang pesat,
dengan kecenderungan bentuk yang lebih kecil, yang menawarkan kefungsian yang sama atau
lebih besar.

Namun demikian, antena stasiun induk tetap terlihat, karena para ahli teknik radio hanya bisa
mencapai performa optimum apabila antena dipasang pada dataran yang tinggi (atau di puncak
gedung), jauh dari rintangan fisik (gedung lain, pohon, dsb.)

Desain kreatif antena dan menara tiang sangga mampu secara nyata mengurangi dampak
visual peralatan infrastruktur komunikasi bergerak. Sejumlah contoh dari solusi kreatif adalah
sebagai berikut:


Stasiun induk menyatu ke dalam muka luar
gedung

Stasiun induk menyatu dengan
gedung bersejarah


Stasiun induk terpadu ke dalam tiang listrik


Stasiun induk menyatu ke
dalam muka luar gedung

PAGE 7



8 Aplikasi perencanaan lokasi

Bisa dimaklumi, bahwa mereka yang bukan ahli teknik dan harus mempertimbangkan aplikasi untuk
lokasi antena, sering kali harus bisa menerima rangkaian informasi teknis yang membingungkan.

Untuk membantu mereka dalam mengevaluasi suatu aplikasi, MMF telah menciptakan template
deklarasi lokasi yang ditujukan untuk menyediakan informasi teknis pokok yang berkaitan ke
instalasi dengan cara yang konsisten.

Pada template ini, orang yang memerlukan lokasi diminta untuk memberikan informasi teknis
mengenai tingkat emisi RF maupun pedoman yang jelas tentang jarak yang mematuhi standar
yang berlaku dan tindakan lain apa pun yang diusulkan.

Template deklarasi lokasi dapat di-download dari situs web MMF http://www.mmfai.org

9 Konsultasi masyarakat

Meskipun penggunaan komunikasi bergerak semakin meningkat, penempatan peralatan
infrastruktur komunikasi di lingkungan masyarakat atau di lokasi pinggiran kota yang
memungkinkan, cenderung telah menimbulkan tanggapan keras.

Kekhawatiran yang terutama berkaitan dengan kerusakan
tatanan alam, nilai properti di sekitar terpengaruh secara
negatif dan spekulasi, bahwa pengoperasian peralatan
tersebut akan menimbulkan penyakit.

Di sejumlah tempat umum, rasa kekhawatiran ini telah dipicu lebih jauh oleh kenyataan atau
penafsiran akibat tidak adanya konsultasi/sosialisasi dan informasi yang berdasarkan fakta.

Bilamana mempertimbangkan penempatan infrastruktur komunikasi, disarankan agar;

¦ Para perwakilan masyarakat diundang untuk meninjau rencana dan diberikan informasi
independen berdasarkan fakta yang berkaitan dengan masalah kesehatan.

¦ Di sejumlah tempat yang peka terhadap penampakan infrastruktur, maka pertimbangkanlah
untuk menerapkan solusi penampakan yang menarik. Yang penting, publik harus menyadari
mengenai instalasi tersebut demi menghindari kekhawatiran, bahwa ada peralatan yang
‘tersembunyi’.

¦ Di wilayah yang memiliki tata-tertib praktik terbaik, pelaksanaan persyaratan harus dilakukan
secara terbuka dan transparan.

Penyebaran peralatan yang didesain secara bijaksana setelah berkonsultasi, kemungkinan
besar memenuhi tuntutan publik, operator dan pihak berwenang setempat, serta meminimalkan
penundaan dan kekhawatiran yang tidak perlu.


PAGE 8



10 Sejumlah sumber informasi lebih lanjut

1 Pedoman CNIRP mengenai pembatasan pemaparan ke listrik variasi-waktu, medan
magnet dan elektromagnet (hingga 300 GHz). http://www.icnirp.de/documents/emfgdl.pdf

2 NRPB-R321. Pemaparan ke gelombang radio di dekat stasiun induk ponsel.
http://www.nrpb.org/publications/archive/reports/2000/nrpb_r321.htm

3 Laporan NRPB mengenai masalah EMF.
http://www.nrpb.org/radiation_topics/emf/index.htm

4 Grup Pakar Independen mengenai Ponsel (Stewart Enquiry). http://www.iegmp.org.uk

5 World Health Organisation International EMF Project. http://www.who.int/peh-emf

6 Laporan Health Council of the Netherlands [Dewan Kesehatan Belanda].
http://www.gr.nl

7 Australian Radiation Protection and Nuclear Safety Agency [Perlindungan Radiasi dan
Badan Keselamatan Nuklir Australia]. http://www.arpansa.gov.au/

8 Rekomendasi Dewan Uni Eropa, 12 Juli 1999 mengenai pembatasan pemaparan
masyarakat umum ke medan elektromagnet (0 Hz s/d 300 GHz) (1999/519/EC):
http://europa.eu.int/eur-lex/pri/en/oj/dat/1999/l_199/l_19919990730en00590070.pdf

9 Professor John Moulder – Mobile Telephony and Human Health FAQ
http://www.mcw.edu/gcrc/cop/cell-phone-health-FAQ/toc.html

10 The Wireless Information Resource Centre (WIRC) of Canada [Pusat Sumber Informasi
Nirkabel Kanada] (http://www.wirc.org)

11 Glossary

Definitions

Often one of the biggest barriers to understanding is the terminology used by the media,
scientists and engineers. The following are useful to know:

2G 2G, sistem komunikasi ponsel Generasi Kedua, adalah teknologi yang
sekarang digunakan dalam pengoperasian ponsel.

3G 3G, atau Generasi Ketiga, adalah istilah generik yang digunakan untuk sistem
komunikasi bergerak generasi berikutnya. Sistem yang baru akan meluaskan
layanan yang sekarang tersedia dan menawarkan akses multimedia dan
internet serta kemampuan untuk melihat footage video.

Aerial; Antena Perangkat yang mentransmisikan gelombang radio dan penerimaan Antena.
Ada beberapa desain yang berbeda dalam pengoperasian. Kawat atau kabel
logam untuk mengirim dan menerima gelombang radio atau gelombang mikro.

Analog Teknologi ponsel pertama yang sudah ditinggalkan karena ada teknologi digital
Generasi Kedua.

ANSI American National Standards Institute.

Bluetooth Teknologi Bluetooth yang berlandaskan pada biaya rendah dan hubungan
radio kisaran-pendek, dapat menghubungkan banyak jenis perangkat digital
tanpa kabel, sehingga lebih bebas untuk bergerak.

PAGE 9



PAGE 10

Cabin Suatu struktur yang melindungi Transmitter [Pemancar] dan penerima dari
kerusakan. Struktur ini dapat berupa Cabin yang besar atau kabinet yang
lebih kecil.

Cell [Sel] Area liputan geografis yang dicakup Stasiun Induk Radio.

Gelombang Gelombang elektromagnet dipancarkan oleh banyak sumber alam dan

Elektromagnet; buatan, serta berperan sangat penting dalam kehidupan kita. Gelombang

Medan; Medan elektromagnet digunakan untuk mengirim dan menerima sinyal dari ponsel

Listrik dan stasiun induknya. Jenis gelombang elektromagnet yang digunakan ponsel
disebut gelombang/medan frekuensi radio (RF)

Medan gaya yang mengelilingi badan muatan listrik atau yang dikaitkan
dengan fluktuasi medan magnet, yang berinteraksi dengan partikel muatan.

EMC Electromagnetic compatibility [Kompatibilitas elektromagnet].

EMF Electromagnetic fields [Medan elektromagnet].

ETSI European Telecommunications Standards Institute.

Far Field Area yang terbentang dari antena medan listrik dan medan magnet saling

[Medan Jauh] mengimbangi dan terkait oleh impedansi karakteristik ruang bebas.

FCC Federal Communications Commission (USA).

Feeder cable Kabel co-axial [satu poros] yang menghubungkan antena ke pemancar atau

[Kabel penerima stasiun induk.

Pengumpan]

Field Strength Amplitudo listrik atau medan magnet. Berkaitan ke Kerapatan daya melalui

[Kekuatan impedansi ruang bebas

Medan]

Frekuensi Frekuensi adalah jumlah guncangan gelombang elektromagnet per detik. Ini
menentukan sifat dan penggunaan gelombang. Frekuensi diukur dalam satuan
hertz (Hz). 1 Hz sama dengan satu guncangan per detik, 1 kHz seribu, 1 MHz
sejuta dan 1GHz sepuluh juta. Frekuensi antara 30 kHz dan 300 GHz, secara
luas digunakan untuk telekomunikasi, antara lain siaran radio dan televisi, dan
terdiri atas jalur frekuensi radio. Sistem ponsel pada saat ini beroperasi pada
900MHz dan 1800MHz.

GSM GSM (Global System for Mobile communications) adalah teknologi komunikasi
digital standar dunia.

IARC International Agency for Research on Cancer (IARC).

ICNIRP International Commission on Non-Ionizing Radiation Protection (ICNIRP)
adalah badan ilmiah independen yang menghasilkan seperangkat pedoman
internasional untuk pemaparan publik ke gelombang frekuensi radio. Pedoman
ini direkomendasikan dalam Stewart Report [Laporan Stewart] dan dianut oleh
Pemerintah, menggantikan pedoman National Radiological Protection Board
(NRPB).



IEC International Electrotechnical Commission [Komisi Elektroteknik Internasional].

IEEE Institute of Electrical and Electronics Engineers.

Intentional Intentional radiators [stasiun ikutan] didesain untuk meradiasi EMF dan

Radiators tingkat pancarannya dikontrol secara ketat oleh pedoman EMC dan EMF.

[Stasiun

Ikutan]

Ionizing Suatu proses, di mana atom atau molekul kehilangan atau memperoleh

[Ionisasi] elektron, yang memperoleh muatan listrik atau mengubah muatan yang ada.

Macrocell Macrocell menyediakan area liputan terluas dalam jaringan bergerak. Antena
macrocells dapat dipasang pada tiang sangga pancang-darat, atap atau
struktur lainnya yang ada. Semuanya harus diposisikan pada ketinggian yang
tidak terhalang oleh medan atau gedung. Macrocells menyediakan liputan
radio pada jarak yang bervariasi, tergantung pada frekuensi yang digunakan,
jumlah panggilan yang dilakukan dan keadaan medan. Stasiun induk
macrocell memiliki keluaran daya tipikal dalam puluhan watt.

Mast Struktur yang dipancang ke bumi, yang menunjang antena pada ketinggian

[Tiang Sangga] yang secara memuaskan dapat mengirim dan menerima gelombang radio.
Tiang sangga biasanya setinggi 15m, dan terbuat dari batang terali baja atau
konstruksi baja bentuk pipa. Tiang sangga versi baru yang lebih ramping
sekarang tersedia, yang dapat dicat agar berbaur dengan sekelilingnya,
disamarkan sebagai pohon atau digunakan dalam sambungan dengan
penerangan jalan dan kamera CCTV. Tiang sangga itu sendiri tidak berperan
dalam transmisi gelombang radio.

Emisi Tingkat Emisi Tingkat Daratan Maksimum atau intensitas pancaran tertinggi biasanya

Daratan terjadi antara 50 m hingga 200 m dari antena. Emisi tingkat daratan di daerah

Maksimum ini merupakan yang tertinggi yang melingkupi stasiun induk. Ini biasanya
ribuan kali lebih rendah daripada pedoman internasional untuk pemaparan
kepada publik. Tingkat emisi menurun cepat sejalan dengan bertambahnya
jarak dari antena. Tingkat emisi tertinggi adalah tepat di depan antena.

Microcell Microcell memberi liputan dan kapasitas tambahan pada wilayah macrocell
urban dan sub-urban yang banyak penggunanya. Antena untuk microcell
dipasang di ketinggian jalan, umumnya di dinding luar suatu bangunan, tiang
listrik, atau fasilitas umum lainnya di jalan. Antena microcell lebih kecil dari
antena macrocell dan jika dipasang di suatu bangunan seringkali dapat
disembunyikan seolah-olah bagian dari bangunan itu. Microcell memberi
liputan radio yang jauh, umumnya antara 300 m hingga 1000 m dan memiliki
daya keluaran lebih rendah, biasanya hanya beberapa watt, dibandingkan
dengan macrocell.

NCRP National Council on Radiation Protection and Measurements (Dewan Nasional
untuk Perlindungan dan Penanggulangan Radiasi).

Medan Dekat Medan dekat adalah kawasan yang berhampiran dengan antena di mana
medan magnit dan listrik tidak terhubung satu sama lain hanya oleh impedansi
karakteristik tertentu dari alam bebas.



NRPB The National Radiological Protection Board – NRPB [Badan Perlindungan
Radioloagi Nasional] mempunyai dua fungsi utama: memajukan pemahaman
tentang perlindungan manusia dari gangguan radiasi, dan memberi informasi
dan nasihat kepada semua orang di Inggris tentang tanggung jawab yang
menyangkut perlindungan dari bahaya radiasi. NPRB telah menyusun
pedoman nasional lengkap untuk umum mengenai paparan gelombang
Frekuensi Radio. Pedoman ini memiliki landasan ilmiah yang sama dengan
pedoman ICNIRP.

Picocell Picocell memberi liputan yang lebih terlokalkan daripada microcell. Ini
biasanya ditemui di dalam bangunan, tempat yang liputannya buruk, atau di
mana terdapat banyak sekali pengguna seperti di terminal bandara, stasiun
kereta atau pusat perbelanjaan.

Kerapatan Energi yang mengalir dari antena melalui area unit yang searah dengan

Daya propagasi dalam suatu waktu unit. Dinyatakan dalam watt per meter persegi.

Stasiun Induk Stasiun induk radio dapat berupa tempat macrocell, microcell, atau picocell

Radio dan terdiri dari pemancar dan penerima dalam cabin [ruang kecil] atau
kabinet, dan terhubung ke antena dengan kabel pengumpan.

RF Radio Frequency [Frekuensi Radio].

SAR SAR (Specific Absorption Rate - Tingkat Penyerapan Spesifik) adalah
pengukuran jumlah daya RF yang terserap oleh bagian mana pun dari tubuh
manusia akibat penggunaan perangkat seperti ponsel, atau karena tubuh
terpapar dekat ke sumber pemancar lain.

Generasi Kedua Lihat 2G.

Antena Antena yang memancarkan atau menerima tingkat sinyal lebih tinggi pada

Tersektor arah horisontal. Stasiun induk dipecah menjadi beberapa sektor (umumnya 3
atau 6) agar diperoleh liputan 360 derajat.

Tiang Sangga Struktur tiang yang ditaruh di atap yang menopang antena jamak pada
ketinggian yang dapat mengirim dan menerima gelombang radio secara
memuaskan. Tiang sangga umumnya setinggi 4 m – 6 m dan terbuat dari
konstruksi batang baja. Tiang sangga sendiri tidak berperan apa pun dalam
pemancaran radio.

TETRA TErrestrial Trunked RAdio (radio utama teresterial), umumnya digunakan untuk
utilitas dan layanan darurat.

Generasi Ketiga Lihat 3G.

Total Band Jumlah kuosien paparan frekuensi dari semua jalur pada satu lokasi.

Exposure

Quotient [Total

Kuosien Paparan

Jalur]

Transmitter Perangkat listrik yang membangkitkan energi elektromagnet frekuensi radio,

[Pemancar] dan terhubung dengan antena lewat kabel pengumpan.



UMTS Universal Mobile Telecommunication System [Sistem Telekomunikasi Bergerak
Universal] – (UMTS), adalah bagian visi internasional tentang keluarga
global dari sistem komunikasi bergerak generasi ketiga. Beberapa negara
menyebutnya 3G.

Unintentional Pemancar ikutan adalah yang tidak dirancang untuk memancarkan EMF.

Radiators Setiap EMF yang memancar tunduk pada pedoman EMC.

[Pemancar

Ikutan]

Panjang Panjang gelombang adalah jarak dalam meter antara setiap dua titik ‘serupa’

Gelombang pada gelombang radio. Penggalan gelombang ini dirujuk sebagai satu
siklus lengkap. Makin rendah suatu frekuensi, makin merentang panjang
gelombangnya.

WLAN Wireless local area network [Jaringan area lokal nirkabel] – (WLAN) adalah
teknologi radio daya rendah yang menyediakan sejumlah zona khusus untuk
mengakses jaringan area lokal yang berjarak dekat, seperti di bandara atau
hotel.

WMAN Wireless metropolitan area network [Jaringan area metropolitan nirkable]
– (WMAN), adalah penyediaan koneksi nirkabel bagi pengguna jalur-lebar
atau multimedia yang berjarak menengah, seperti untuk area perkotaan kecil.






zwani.com myspace graphic comments
Myspace Islam Comments